Tips menyimpan daging menjadi pengetahuan yang berharga di kala Hari Raya Idul Adha. Karena pada saat Idul Qurban, kita kerap mendapat pembagian daging kurban yang lebih. Tak seperti hari-hari biasa.
Sejumlah tips dan cara diberikan oleh banyak pakar, mulai dari ahli gizi, dokter, juru masak hingga pakar peternakana. Nah salah satunya datang dari pakar peternakan UGM.
Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UGM menghelat webinar bertajuk Aman Beribadah di Bulan Zulhijah: Urgensi Ibadah Kurban dan Tata Cara Pelaksanaannya di Masa Pandemi. Webinar yang menghadirkan Parjono—pakar produksi ternak dari Fakultas Peternakan UGM—ini dihelat pada Sabtu, 17 Juli 2021.
Parjono paparkan tata cara menyimpan dan mengolah daging kurban. Ia berharap, masyarakat dapat langsung memasak daging hasil kurban. Parjono berikan tips jika daging kurban terpaksa disimpan, di antaranya:
Menurut Panjono, daging yang hendak disimpan sebaiknya tak dicuci. Apabila tetap dicuci, sama saja dengan mengizinkan penyakit-penyakit yang berasal dari air mentah untuk masuk ke dalam daging.
Ukuran potongan daging sebaiknya disesuaikan dengan rencana masak.
Lanjut Panjono, daging akan bertahan lama ketika dibekukan dalam freezer. Selama proses pendinginan, daging akan mengalami proses kejang-kejang yang disebut rigormortis. Itulah sebabnya mengapa sebaiknya daging dimasukkan ke chiller, agar proses pendinginan berlangsung rata serta proses pembekuan juga tak mendadak.
“Pembekuan yang mendadak dan tidak merata bisa merusak struktur daging,” ungkapnya, mengutip laman resmi UGM.
Tujuan dari tips ini adalah agar proses pencairan dapat berlangsung perlahan dan merata. Dengan begitu, struktur daging dapat tetap bagus saat digunakan nantinya.
“Kalau thawing [pencairan]-nya mendadak, biasanya struktur daging rusak dan banyak drip [air beserta isi-isi plasma sel] yang keluar,” ujar Panjono menambahkan.
Terkait cara memasak daging kuran, Panjono juga berikan tips. Tips pertama, daging harus dipastikan dimasak dengan cara yang benar dan sampai matang. Tujuannya agar membunuh bibit-bibit penyakit yang mungkin saja bernaung di dalam daging. Kedua, jika daging kurban diolah dengan cara dipanggang, Panjono sarankan untuk membuang bagian-bagian kerak atau gosong dari tempat pemanggangan.
“Bagian-bagian yang item itu sebaiknya jangan dikonsumsi, sebab tidak bagus untuk kesehatan,” tutur Panjono menutup.
ANNISA FEBIOLA