Latest Post

Sewa Container Berkualitas dari Mulia Container Kontraktor Kolam Renang Jakarta dan Bali: PT. AAJ Kontraktor Indonesia

Fluktuasi berat badan merupakan hal yang wajar, tetapi ketika ada kenaikan atau penurunan lebih dari 5 persen selama periode 6-12 bulan, itu menjadi masalah. Bukan hanya berat badan yang bertambah, penurunan berat badan yang drastis tanpa perubahan gaya hidup juga perlu dikhawatirkan.

Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dapat menjadi indikasi masalah kesehatan serius yang memerlukan konsultasi dokter. Berikut enam penyebab umum kondisi ini, seperti dilansir Times of India, Minggu, 8 Agustus 2021.

1. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid yang mengontrol banyak fungsi tubuh termasuk metabolisme. Salah satu gejala yang muncul adalah penurunan berat badan. Bila Anda memiliki hipertiroidisme, tubuh membakar kalori dengan cepat meskipun makan banyak. Gejala lain dari kondisi ini termasuk kelelahan, kelemahan otot, kesulitan tidur, haid ringan pada wanita, diare, detak jantung yang cepat dan perubahan suasana hati juga.

2. Pankreatitis

Pankreas menghasilkan enzim yang membantu pencernaan, ketika masalah terjadi dengan kelenjar ini maka dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Orang dengan pankreatitis kronis (pankreas menjadi meradang) akan kehilangan berat badan dengan cepat karena tubuh mereka tidak dapat menghasilkan enzim yang cukup untuk pencernaan. Gejala lain juga termasuk sakit perut, diare, atau mual setelah makan makanan berlemak.

3. Diabetes

Ketika mengidap diabetes, tubuhnya tidak dapat membuat insulin (hormon yang mengubah gula darah menjadi energi) atau tidak dapat menggunakannya sebagaimana mestinya. Ketika sel-sel kehabisan bahan bakar, tubuh mulai membakar lemak yang menyebabkan kehilangan berat badan. Gejala lain juga termasuk sering merasa haus, lelah, lapar atau buang air kecil lebih dari biasanya.

4. Kehilangan otot

Kehilangan otot juga menyebabkan berat badan yang turun. Ini biasanya terjadi ketika otot tidak digunakan dalam waktu cukup lama. Umumnya kehilangan otot atau pengecilan otot dapat dilihat pada orang yang tidak berolahraga, bekerja di balik meja seharian, atau terbaring di tempat tidur. Olahraga dan nutrisi yang tepat umumnya membalikkan kehilangan otot. Gejala lain yang sama termasuk, cedera, penuaan, luka bakar, kerusakan saraf, stroke dan lain-lain.

5. Penyakit Celiac

Penyakit celiac adalah gangguan autoimun di mana makan gluten menyebabkan kerusakan pada usus kecil. Oleh karena itu, jika memiliki penyakit celiac dan makan gluten, itu dapat membuat sistem kekebalan tubuh ketakutan sehingga mengacaukan lapisan usus kecil. Akibatnya, kemampuannya untuk menyerap nutrisi dengan benar terhambat. Inilah yang menyebabkan penurunan berat badan drastis.

6. Depresi

Depresi klinis sebagian besar mengakibatkan hilangnya nafsu makan yang menyebabkan orang mengalami penurunan berat badan drastis. Menurut penelitian, depresi biasanya menekan interaksi antara hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal yang mempengaruhi fungsi saluran gastrointestinal (GI). Perubahan kelenjar ini mempengaruhi kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon untuk membantu mengatur tekanan darah, kadar glukosa darah dan metabolisme, sehingga menyebabkan penurunan berat badan.