Latest Post

Review Jasa Top Up dengan TrustScore Rajagenz.id: Keamanan dan Kepercayaan yang Terjamin Duel Hantu: Inovasi Permainan Blockchain PVP Berbasis NFT di Indonesia

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengomentari berita soal Ketua DPR RI Puan Maharani menanam padi bersama petani saat hujan.

“Biasanya petani menanam padi tidak hujan hujanan,” ujar Susi melalui akun Twitternya @susipudjiastuti, Kamis, 11 November 2021.

Sejumlah warganet di Twitter pun membenarkan cuitan Susi Pudjiastuti. Di antaranya seorang warga net yang menulis ketika ada pekerjaan di sawah atau ladang, petani akan pergi saat hujan databg, Sebab, petani takut ada petir.

Begitu pula warga net lainnya. Salah satunya menulis para buruh tandur pasti berhenti dan cepat-cepat pulang ke rumah jika hujan. Bukan karena takut hujan bikin meriang, tapi takut ada petir.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani ikut petani untuk menanam padi pada kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Puan mendatangi area Persawahan Sendangmulyo, Sleman, DIY, Kamis.

Pada kesempatan tersebut, Puan mendorong petani untuk melek teknologi agar hasil pertanian lebih produktif sehingga kesejahteraannya meningkat.

12 Selanjutnya

Mantan Menko PMK itu juga berbicara mengenai ekonomi pertanian digital yang sudah saatnya dilirik dan dikembangkan karena dapat membantu para petani.

Untuk itu, Puan memuji adanya aplikasi berbasis website sebagai marketplacet kecil produk pertanian yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman. Aplikasi tersebut merupakan wadah bagi petani dan calon pembeli bisa bertemu secara daring.

“Website itu contoh baik penggunaan teknologi untuk membantu para petani. Perlu diperbesar lagi jangkauannya dan diperlengkap fitur-fiturnya. Petani memang perlu melek teknologi,” katanya.

Puan ikut turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan di tengah lahan pertanian seluas 6 hektare. Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan terkadang berbicara menggunakan bahasa Jawa.

BISNIS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *